Kisaragi Subaru

Nama: Kisaragi Subaru
Nickname: Subaru
Birthday: Ibaraki, 28 Februari 1992
Age: 20
Side: mantan Negau
Clubs:* mantan anggota music Club
Ciri fisik: rambut cokelat seperti kayu mahoni, kulit putih agak kekuningan, punya tahi lalat di bawah mata kiri, postur tinggi kurus, bola, mata biru cerulean pekat, selalu berekspresi teduh. Punya 1/4 darah Rusia, tapi lebih berperawakan Asia.
Bloodtype: A
Likes: Biola, berdoa di gereja, tempat yang tenang, minum teh.
Dislikes: tempat yang berisik, rokok
Hobby: Main biola, baca manga, menulis dan (baru-baru ini) berkebun.
Bahasa yang dikuasai: Rusia, Inggris, Jepang
Kelebihan: Sabar, pendengar curhat yang baik, pandai bermain biola dan sangat teliti.
Kekurangan: Penyakitnya, tidak bisa melakukan pekerjaan berat.
Kewarganegaraan: Jepang
Ras: Blasteran Rusia-Jepang

+Tentang Chara+
Subaru adalah seorang pemuda yang lembut, penyabar dan sangat religius. Seorang Katolik yang sangat taat karena ibunya orang Rusia. Hobinya bermain biola, nonton anime dan membaca manga. Baru-baru ini karena keadaannya sudah membaik ia sering membantu ibu tirinya berkebun. Sekarang ia kuliah di salah satu akademi musik di Tokyo. Ia menderita Thalassemia Intermedia Beta sejak kecil, dan keadaannya sempat memburuk di tahun ketiganya di SMA. Namun sekarang sudah membaik karena selama setahun ia mendapat perawatan di Amerika, dan sekarang hanya perlu rajin minum obat dan transfusi darah setiap bulan.

+Background Chara+
Subaru lahir di keluarga tradisional Jepang pemilik dojo kendo yang cukup berada. Subaru adalah anak satu-satunya dari pasangan Kazuhiro Kisaragi dan Anya Faustin-Kisaragi. Ibu Subaru adalah seorang blasteran Russia-Jepang, alasan kenapa Subaru memiliki mata biru adalah karena itu merupakan turunan dari ibunya. Anya mempunyai fisik yang lemah seperti Subaru, karena itulah setelah melahirkan Subaru, ia tak sanggup hamil lagi. Anya meninggal saat usia Subaru 6 tahun. Ia tewas mengenaskan di ranjang rumah sakit karena Thalassemianya. Laporan dokter menyatakan alasan kematian Anya adalah karena kelebihan zat besi dan gagal hati. Kondisi Anya saat tewas cukup mengenaskan, karena itulah Subaru trauma pada rumah sakit.

Sepeninggal Anya, Kazuhiro menikahi Reiho Ayanaka, teman SMUnya dulu. Kazuhiro menikahi Reiho dengan alasan sebagai pengganti Anya mengurus Subaru yang rentan. Subaru sayang pada Reiho, dan Reiho pun sangat menyayangi anak tirinya itu. Begitu menyayanginya sampai Reiho tak berpikir untuk punya anak sendiri. Baginya, Subaru seperti anak kandungnya sendiri. Dan Reiho adalah orang yang paling syok ketika Subaru memutuskan untuk tinggal di asrama Shiroi Gakuin. Reiho nyaris tiap hari menelepon Subaru untuk menanyakan keadaannya. Dan kadang ini membuat Subaru tak sampai hati dan pulang berakhir pekan sebulan sekali.

Subaru adalah seorang Katolik ortodoks seperti Anya. Rosario yang dipakainya setiap hari adalah pemberian kakeknya waktu ulang tahunnya yang ke 5. Sejak kecil Subaru dididik Anya untuk dekat pada Tuhan. Karena itu Subaru tak pernah absen dari misa hari minggu. Kadang ia menasihati orang dengan cara yang religius pula karena kebiasaannya itu.

Subaru mengidap Thalassemia Intermedia Beta. Hal ini terjadi karena ibunya adalah karier yang menurunkan gen penyakit ini padan Subaru Sejak lahir sampai ibunya meninggal saat usianya 6 tahun, ia belum terdeteksi mengidap penyakit ini. Setahun setelahnya, Subaru pingsan karena mengalami anemia berat yang abnormal yang menyebabkannya nyaris meninggal. Dari sinilah baru diketahui kalau Subaru mengidap Beta Thalassemia Intermedia seperti yang dulu diidap oleh Anya, ibu kandung Subaru. Kazutaka, ayah Subaru, sangat frustrasi mengetahui fakta ini karena selama bertahun-tahun, Subaru tumbuh normal tanpa menunjukkan gejala-gejala berarti. Fisik Subaru memang sedikit lemah, dan ini sedikit memperburuk keadaannya.

Begitu lulus dari SMA, dokter keluarganya, Kawasaki-hakase, merekomendasikan pengobatan di Amerika lewat salah seorang rekan dokternya. Penyakitnya memang tidak sembuh, namun ia sudah lebih baik dan bisa melakukan lebih banyak aktivitas walaupun masih tidak diperbolehkan melakukan kegiatan fisik yang berat.